Semangat Belajar Penerapan Ilmu Kimia Warga Karang Taruna di Masa Pandemi
Kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan perairan sungai tergolong minim. Kebanyakan limbah rumah tangga dari masyarakat yang tinggal di bantaran sungai masih menjadikan sungai sebagai sumber air sekaligus tempat pembuangan sampah. Perlu diberikan edukasi ke masyarakat dalam mengevaluasi kualitas air yang digunakan, terutama karena pemakaian air sebagai air layak minum bersumber dari sungai atau air tanah dan irigasi. Tentunya edukasi yang diberikan disertai dengan penerapan protokol kesehatan untuk mencegah dampak dari penyebaran virus Corona (Covid-19).
Desa Kersamaju, Cigalontang, Tasikmalaya merupakan salah satu desa yang dilewati oleh hilir sungai Ciwulan. Sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai Ciwulan, contohnya RT02 RW01, memanfaatkan air sungai sebagai sumber air, sekaligus sebagai tempat pembuangan sampah. Sumber air lainnya berasal dari air irigasi dan sumur bor yang kedalamannya kurang dari 5 meter. Namun dari hasil identifikasi yang telah dilakukan, kandungan air tersebut masih bersifat asam (pH < 7) karena berasal dari area persawahan, sementara kualitas air yang baik berkisar pada pH netral 6,5-7,5. Sehingga masyarakat desa Kersamaju perlu diedukasi mengenai pemilihan sumber air layak minum.
Dengan menerapkan ilmu Kimia sederhana di lingkungan perairan, masyarakat dapat mengenal dampak dan mengidentifikasi pencemaran air. Edukasi identifikasi parameter kualitas air tercemar sederhana seperti PH, warna, bau, dan rasa dapat disosialisasikan kepada masyarakat desa melalui Karang Taruna sebagai pionir dan agen kreatif untuk kemajuan desa. Diharapkan masyarakat memiliki argumentasi dalam memutuskan kelayakan kualitas air yang dikonsumsi, terutama pada masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.
Selain itu, edukasi penerapan protokol kesehatan di masa pandemi seperti sekarang juga perlu diberikan pada masyarakat di pedesaan dikarenakan sarana dan prasarana edukasi yang tersedia di desa masih kurang. Edukasi penerapan ilmu Kimia yang diberikan berupa pembuatan handsanitizer dan sabun cair akan membantu masyarakat secara mandiri dalam menerapkan protokol kesehatan, melalui pembiasaan mencuci tangan dan penggunaan handsanitizer dalam mencegah dampak penyebaran virus Corona. Manfaat lainnya bagi masyarakat yaitu dapat memberdayakan perekonomian secara mandiri dengan memasarkan produk handsanitizer dan sabun cair tersebut.
Kegiatan sosialisasi dampak dan identifikasi air yang tercemar, serta pelatihan pembuatan handsanitizer dan sabun cair ini melibatkan kerjasama antara Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB yang diwakili oleh Dr. Muhammad Yudhistira Azis, Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Informatika (FSI) UNJANI yang diwakili oleh Dr. Arie Hardian dan Sari Purbaya S.Si., M.Si., Himpunan Kimia Indonesia cabang Jawa Barat-Banten, dan HMK Amisca ITB. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat Karang Taruna Harapan Jaya, Desa Kersamaju yang bermukim di bantaran sungai Ciwulan, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, pada hari Sabtu, 24 Oktober 2020. 4 kegiatan utama diberikan secara paralel, antara lain (1) penyuluhan, sosialisasi, dan pelatihan kepada masyarakat Karang Taruna, (2) pembuatan handsanitizer dan sabun cair aromaterapi, (3) pengenalan percobaan Kimia sederhana kepada anak-anak sekolah, dan (4) instalasi depot air layak minum untuk masyarakat.
Kegiatan ini melibatkan 20 orang masyarakat Karang Taruna Harapan Jaya RT02 RW 01 dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Selain Karang Taruna, puluhan anak-anak sekolah juga diberikan pengenalan percobaan Kimia sederhana yang bisa mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembuatan balon gas hidrogen, pencampuran logam besi dengan asam yang menghasilkan gas hidrogen, dan lain sebagainya. Sehingga anak-anak menjadi lebih mengenal ilmu Kimia di kehidupan sehari-hari. Antusiasme masyarakat tampak sangat besar dalam mengikuti kegiatan ini. Sebagai tambahan, adanya depot instalasi air minum untuk masyarakat dari LPPM ITB dan Himpunan Kimia Indonesia diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat setempat.
Dari kegiatan ini, masyarakat Karang Taruna dan anak-anak sekolah setempat mendapatkan berbagai wawasan baru. Informasi yang diberikan dirancang agar mudah dipahami oleh masyarakat dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Diharapkan hal ini dapat diterapkan di lingkungan desa guna menunjang kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dan protokol kesehatan selama pandemi. Kepala Desa Kersamaju, Enuh Nuhdin, SIP., mengungkapkan bahwa kegiatan ini meruypakan kegiatan yang baru pertama kalinya diadakan, dimana para akademisi berkolaborasi membantu masyarakat desa. Topik edukasi masyarakat desa mengenai ilmu Kimia sederhana sangat membantu dalam menambah wawasan dan kepedulian masyarakat setempat. Diharapkan untuk kedepannya, kegiatan yang sejenis atau yang berbeda dengan skala lebih besar untuk seluruh masyarakat dapat diberikan setelah pandemi berakhir. Kegiatan ini memang merupakan inisiasi awal dari berbagai elemen akademisi dan mahasiswa dalam membuat suatu desa binaan bersama, sehingga akan banyak universitas dan instansi lain yang dapat bergabung menjadikan desa ini sebagai desa binaan bersama dan percontohan untuk desa lainnya, ungkap ketua pelaksana kegiatan, Dr. Muhammad Yudhistira Azis.
0 Comments